Tekanan Jual Asing Mengerikan di Penghujung 2025, BBRI Paling Babak Belur
Depok, Stapo.id - Aksi jual bersih (net foreign sell) kembali mendominasi lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang penutupan tahun 2025. Pada hari perdagangan terakhir, Selasa (30/12/2025), investor asing tercatat secara agresif melepas saham-saham unggulan, memberikan tekanan signifikan pada indeks dan mengakhiri tahun dengan sentimen yang cukup dramatis. Pelepasan saham ini disinyalir kuat sebagai upaya penyeimbangan atau likuidasi portofolio akhir tahun fiskal.
## BBRI Jadi Target Utama Pelepasan Asing
Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia, yang dikutip melalui Stockbit, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi korban terbesar dari eksodus modal asing ini. Investor luar negeri mencatatkan net foreign sell fantastis senilai Rp 415,65 miliar, memaksa harga saham bank pelat merah tersebut anjlok 3,17 persen ke level Rp 3.660. Tekanan jual ini menegaskan peran penting saham perbankan *blue chip* sebagai barometer likuiditas pasar, di mana investor berpengalaman (E-E-A-T) kerap menggunakan saham likuid untuk merealisasikan keuntungan besar menjelang pergantian tahun.
Gelombang tekanan jual tidak berhenti di BBRI. Saham kontraktor tambang, PT Darma Henwa Tbk (DEWA), juga mencatatkan angka net foreign sell yang signifikan, mencapai Rp 267,99 miliar. Sektor pertambangan batu bara juga tak luput, di mana PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dilepas asing senilai Rp 109,12 miliar. Tekanan serupa menimpa saham tambang emas ARCI, energi ADRO, hingga saham infrastruktur telekomunikasi MTEL, meskipun MTEL justru ditutup menguat 6,87 persen.
Menariknya, saham perbankan besar lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), berhasil menahan arus tekanan. Meskipun dilepas asing senilai Rp 95,32 miliar, saham BBCA justru ditutup menguat tipis 0,62 persen. Para pakar ekonomi berpendapat bahwa divergensi ini mengindikasikan adanya seleksi ketat yang dilakukan oleh investor asing, di mana mereka tetap memprioritaskan emiten dengan fundamental terkuat dan prospek pertumbuhan yang terpercaya untuk tahun 2026, terlepas dari tekanan likuidasi jangka pendek yang terjadi di Jakarta.
FAQ:
1. Apa itu net foreign sell?
Net foreign sell adalah kondisi di mana total nilai jual saham oleh investor asing melebihi total nilai beli saham oleh investor asing dalam periode perdagangan tertentu.
2. Mengapa saham BBRI mengalami net foreign sell terbesar?
BBRI adalah salah satu saham *blue chip* dengan likuiditas tertinggi di BEI. Saham dengan likuiditas tinggi sering kali menjadi target utama aksi jual saat investor asing melakukan penyeimbangan atau likuidasi portofolio besar menjelang akhir tahun.
3. Bagaimana dampak aksi jual asing terhadap pasar secara keseluruhan?
Meskipun aksi jual asing dapat menekan harga saham individual dan indeks dalam jangka pendek, aksi ini sering kali merupakan bagian dari siklus rutin. Dampaknya bisa berbeda pada setiap sektor; saham berkualitas tinggi (seperti BBCA dan MTEL) terkadang mampu menahan atau bahkan menguat.
Sumber: https://www.msn.com/id-id/berita/other/jelang-tutup-tahun-2025-asing-banyak-jual-saham-ini-deretan-emitennya/ar-AA1Tk7fy?ocid=msedgntp&pc=U531&cvid=1c3360c2ef564103bc24fb12a8dbe331&ei=17
.jpg)