Warga Jogja Pilih Menepi Saat Libur Panjang Nataru 2025
![]() |
| Monumen Tugu Identitas Kota Yogyakarta |
Depok, Stapo.id - Libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kembali menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata favorit masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Lonjakan wisatawan yang memadati pusat kota, kawasan Malioboro, hingga jalur menuju pantai selatan menjadi pemandangan yang hampir selalu terulang setiap musim liburan. Namun di balik ramainya arus wisata tersebut, warga asli Yogyakarta justru memilih untuk tidak ikut bepergian ke destinasi wisata di daerahnya sendiri.
Tim Stapo.id (24/12) dengan kontributor Pradahlan Sindu Mardiko (Dahlan) berhasil mewawancarai Indrayani (62), warga asli Yogyakarta berdomisili di Pringgokusuman Kota Yogyakarta (500 m dari Stasiun Tugu Yogyakarta), mengungkapkan bahwa keputusan banyak warga lokal untuk “menepi” saat libur panjang bukan tanpa alasan. Menurutnya, warga Jogja secara sadar memberikan ruang bagi pendatang dari luar kota untuk menikmati suasana liburan di Kota Gudeg. Sikap ini sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun, sebagai bentuk empati sosial terhadap wisatawan yang datang dari jauh untuk berlibur.
Meski demikian, Indrayani mengaku tetap merasa bangga melihat antusiasme warga luar daerah yang memilih Yogyakarta sebagai tujuan wisata. Kebanggaan tersebut muncul karena Jogja dinilai tetap memiliki daya tarik kuat, baik dari sisi budaya, alam, maupun kuliner. Namun ia tidak menampik bahwa dampak kemacetan yang terjadi hampir di seluruh ruas jalan utama kerap menjadi konsekuensi yang harus diterima warga lokal selama musim liburan panjang.
Fenomena kepadatan lalu lintas bahkan sempat viral di media sosial. Salah satu contohnya adalah video di TikTok yang memperlihatkan Jembatan Kewek ditutup sementara akibat kemacetan parah selama libur Nataru. Video tersebut menjadi gambaran nyata betapa masifnya pergerakan wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dalam waktu bersamaan.
Menurut Indrayani, ada banyak faktor yang mendorong wisatawan luar daerah datang ke Jogja. Selain ingin menikmati destinasi ikonik seperti Pantai Parangtritis, wisatawan juga tertarik berburu kuliner yang tengah viral. Nama-nama seperti Kopi Klotok, Mangut Kepala Manyung, hingga Ingkung Kandang menjadi magnet tersendiri bagi pelancong yang ingin merasakan cita rasa khas Yogyakarta.
Berbeda dengan wisatawan, warga lokal justru lebih memilih bepergian atau berwisata saat hari libur yang tidak bertepatan dengan libur sekolah atau libur nasional bersama. Strategi ini dilakukan untuk menghindari kepadatan, sekaligus tetap bisa menikmati ruang publik dengan lebih nyaman.
Pengalaman Seru Ke Wisata Grojogan Watu Purbo
![]() |
| Wisata Grojogan Watu Purbo |
Indrayani juga menilai bahwa daya tarik wisata alam Yogyakarta seperti Grojogan Watu Purbo yang berada di Bangunrejo, Merdikorejo Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu magnet utama bagi wisatawan luar daerah. Meski menawarkan panorama yang alami dan suasana sejuk, akses menuju lokasi yang menurun tajam dan cukup menguras tenaga kerap membuat warga lokal berpikir dua kali untuk berkunjung saat musim liburan. Ia mencontohkan kunjungannya ke Watu Purbo pada Minggu, 21 Desember 2025, di mana jalur turun yang curam membuat perjalanan terasa melelahkan, terlebih saat harus kembali naik. Kondisi ini menjadi alasan warga Jogja lebih memilih berwisata di luar periode libur panjang, sementara wisatawan dari luar kota justru menjadikan tantangan tersebut sebagai bagian dari pengalaman berlibur yang berkesan di Yogyakarta.
Fenomena ini menunjukkan adanya harmoni sosial antara warga lokal dan wisatawan di Yogyakarta. Di tengah geliat pariwisata yang terus meningkat, warga Jogja memilih mengambil peran sebagai tuan rumah yang memberi ruang, sekaligus menjaga keseimbangan kota agar tetap ramah bagi siapa pun yang datang berkunjung. Menurut prediksi dari Dishub Kota Yogyakarta yang ramai diberitakan media nasional, sekitar 7 juta wisatawan diperkirakan akan berkunjung ke Yogyakarta selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Prediksi ini mencerminkan lonjakan besar kunjungan wisatawan domestik ke berbagai destinasi di Yogyakarta seperti Malioboro, kawasan pantai selatan, hingga destinasi alam lain yang menarik banyak perhatian.
Interviewer: Pradahlan Sindu Mardiko
Narasumber: Indrayani


