Telkom Siapkan Infranexia Jadi 'The Next Telkomsel', IPO atau Mitra Strategis?
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Depok, Stapo.id - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sedang mematangkan langkah strategis untuk membuka nilai aset infrastruktur digitalnya melalui anak usaha, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia). Spekulasi mengenai potensi IPO (Initial Public Offering) Infranexia menguat seiring proses spin-off bisnis wholesale fiber connectivity yang saat ini tengah dialihkan kepada entitas tersebut. Fokus utama Telkom saat ini adalah menyelesaikan penuh proses pemisahan aset tersebut sebelum paruh pertama tahun 2026.
Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, menyatakan bahwa semua opsi masih terbuka setelah spin-off rampung. Telkom belum memutuskan secara final apakah Infranexia akan dibawa ke lantai bursa melalui mekanisme IPO atau justru menggandeng mitra strategis tertentu. Pernyataan ini disampaikan Seno dalam acara Business Update Strategi Telkom 2030 dan Silaturahmi Media di Telkom Landmark Tower 2, Jakarta Selatan, pada Senin (1/12/2025). Tujuan utama dari transformasi ini, menurut Seno, adalah membesarkan Infranexia dan memproyeksikannya sebagai "the next Telkomsel", menunjukkan betapa strategisnya aset yang sedang dipersiapkan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan mengenai fase transisi Infranexia. Saat ini, Infranexia masih beroperasi sebagai managed service operator, yang hanya mengelola operasional jaringan fiber milik Telkom Group, sementara asetnya masih tercatat di induk usaha. Selama dua tahun terakhir, periode ini dianggap sebagai masa pemanasan dan pembelajaran.
Transformasi besar akan dimulai pada Desember 2025 dan diharapkan tuntas sebelum semester pertama tahun depan. Pada fase tersebut, Infranexia akan beralih peran dari sekadar operator menjadi pemilik aset. Artinya, seluruh aset fiber yang selama ini dicatat oleh induk akan dipindahkan kepemilikannya. Langkah ini merupakan bagian krusial dari strategi Telkom untuk memastikan Infranexia berdiri sebagai entitas wholesale fiber connectivity yang kuat sebelum menentukan langkah peningkatan nilai selanjutnya. Keputusan akhir mengenai masa depan Infranexia baru akan diambil setelah transisi kepemilikan aset ini selesai sepenuhnya.
FAQ:
1. Apa itu Infranexia?
Infranexia adalah anak usaha PT Telkom Indonesia yang dipersiapkan sebagai pemilik dan pengelola bisnis wholesale fiber connectivity pasca spin-off aset dari Telkom Group.
2. Kapan proses spin-off aset fiber Telkom ke Infranexia ditargetkan selesai?
Proses pemindahan kepemilikan aset ditargetkan rampung sepenuhnya sebelum paruh pertama (semester I) tahun 2026.
3. Mengapa Telkom berencana melakukan spin-off Infranexia?
Spin-off dilakukan sebagai strategi Telkom untuk membuka ruang peningkatan nilai (value unlock) aset infrastruktur digital dan memproyeksikan Infranexia menjadi entitas yang sangat strategis.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
