Praktisi Event Management Bagikan Makna Natal dan Harapan 2026
Depok, Stapo.id – Momentum Natal 2025 menjadi ruang refleksi mendalam bagi banyak kalangan, termasuk praktisi event management, Monalisa Eka Shinta. Perempuan yang akrab disapa Mona ini memaknai Natal bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan pengingat akan nilai kesederhanaan, kasih, dan kepedulian sosial yang semakin relevan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Mona yang telah lama berkecimpung di dunia Event Management, menilai Natal sebagai momentum untuk kembali pada esensi kemanusiaan. Menurutnya, kelahiran Yesus Kristus membawa pesan damai sejahtera yang universal dan melampaui sekat latar belakang apa pun. Teladan Yesus yang merengkuh mereka yang rapuh dan memulihkan hati yang terluka menjadi pengingat bahwa kasih sejati hadir melalui tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata.
Refleksi Natal tahun ini, lanjut Mona, terasa semakin mendalam ketika bangsa Indonesia masih berada dalam suasana keprihatinan akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menekankan pentingnya kepekaan sosial di tengah perayaan, agar sukacita Natal tidak berhenti pada diri sendiri, melainkan diwujudkan melalui doa dan pertolongan bagi saudara-saudari yang sedang mengalami masa sulit. Baginya, semangat Natal sejatinya tercermin dari kesediaan untuk berbagi dan menjangkau sesama sebagai bentuk cinta kasih.
Mona juga menyadari bahwa tidak semua orang dapat merayakan Natal 2025 dalam kondisi yang ideal. Ada yang harus bergumul dengan kesehatan, ada pula yang merasakan kesedihan karena kehilangan orang terkasih atau tidak dapat merayakan Natal seperti tahun-tahun sebelumnya. Dalam situasi tersebut, ia mengajak masyarakat untuk tetap berpegang pada iman dan pengharapan, dengan keyakinan bahwa penyertaan Tuhan senantiasa hadir dalam setiap fase kehidupan.
Sebagai pengajar dan pelaku industri kreatif, Mona melihat bahwa nilai-nilai Natal memiliki relevansi kuat dengan dunia profesional, termasuk dalam manajemen acara. Kesederhanaan, empati, dan ketulusan menjadi fondasi penting dalam membangun kolaborasi yang sehat dan berkelanjutan. Nilai inilah yang ia harapkan dapat terus dibawa dalam menyongsong tahun 2026, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Menutup refleksinya, Mona menyampaikan pesan optimisme untuk tahun baru 2026. Ia mengajak masyarakat untuk melangkah dengan penuh harapan dan keyakinan bahwa setiap tantangan dapat dihadapi dengan kekuatan iman dan kebersamaan. Menurutnya, semangat Natal yang dibawa hingga tahun baru akan menjadi bekal penting untuk membangun masa depan yang lebih baik dan penuh makna.
Selamat Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, mari jadikan perayaan Natal kali ini sebagai semangat persatuan serta membangun cinta kasih serta kemanusiaan yang saat ini dilanda musibah dan selamat menyongsong 2026 harapan baru dan semangat baru untuk lebih baik lagi kedepannya.
Interviewer : Pradahlan Sindu Mardiko
Narasumber : Monalisa Eka Shinta
