Optimisme OJK: Fundraising Pasar Modal Diprediksi Melonjak Tajam pada 2026
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Depok, Stapo.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan keyakinan penuh bahwa aktivitas penghimpunan dana di pasar modal Indonesia akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2026. Optimisme ini didasarkan pada prospek fundamental ekonomi domestik yang tetap solid, stabilitas makroekonomi yang terjaga, serta adanya perbaikan likuiditas dalam sistem keuangan nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa kondisi ini akan menciptakan momentum yang lebih aktif bagi korporasi untuk mencari pendanaan melalui pasar modal. OJK memandang tahun 2026 berpotensi menjadi periode yang lebih aktif bagi penghimpunan dana di pasar modal, yang didorong oleh kondisi domestik yang kondusif.
Inarno menambahkan bahwa prospek cerah tersebut berpotensi mendorong lonjakan aktivitas emisi, mencakup Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), penerbitan obligasi, maupun berbagai aksi korporasi lainnya. Prediksi peningkatan pada 2026 ini bukan tanpa dasar, mengingat kinerja tahun sebelumnya sudah melampaui ekspektasi. Hingga akhir November 2025, target penghimpunan dana sebesar Rp220 triliun sudah terlampaui, dengan realisasi mencapai Rp238,68 triliun. Angka ini naik Rp3,89 triliun dari posisi bulan sebelumnya, terutama ditopang oleh Penawaran Umum Terbatas dan Penawaran Umum EBUS Tahap II.
Untuk memperdalam pasar dan memberikan opsi investasi yang lebih luas, OJK juga terus mengkaji dan mengembangkan instrumen pasar modal baru. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah instrumen ETF berbasis emas, yang diharapkan dapat menjadi pilihan tambahan bagi investor. Meskipun demikian, OJK menegaskan bahwa penetapan target numerik resmi untuk penghimpunan dana 2026 akan dilakukan secara hati-hati, dengan mempertimbangkan dinamika global dan domestik yang berkelanjutan, dan selalu mengedepankan kualitas pertumbuhan pasar modal yang sehat dan berkelanjutan. Sepanjang tahun berjalan 2025, sudah ada 18 emiten baru yang melakukan fundraising senilai Rp13,30 triliun, menandakan minat korporasi yang terus meningkat.
FAQ:
1. Mengapa OJK optimis dengan pasar modal 2026?
Karena didorong oleh prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang positif, stabilitas makroekonomi, dan likuiditas sistem keuangan yang membaik.
2. Instrumen pasar modal baru apa yang sedang dikembangkan OJK?
OJK sedang mengkaji dan mengembangkan instrumen ETF (Exchange Traded Fund) yang berbasis emas.
3. Berapa realisasi penghimpunan dana pasar modal hingga November 2025?
Realisasi penghimpunan dana korporasi di pasar modal hingga November 2025 mencapai Rp238,68 triliun, melampaui target awal tahun 2025 sebesar Rp220 triliun.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
.jpg)