Menteri UMKM Batasi Impor Cina dan Umumkan Pencapaian Historis Penyaluran KUR Sektor Produksi
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Jakarta, Stapo.id - Menteri Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurahman, menyatakan komitmen pemerintah untuk membatasi derasnya barang impor dari Tiongkok, terutama di sektor *fashion*, demi memperkuat daya saing produk lokal. Pernyataan ini disampaikan dalam Bisnis Indonesia Grup (BIG) Conference perayaan ulang tahun ke-40 di Raffles Hotel Jakarta, Senin (8/12).
Maman mengungkapkan, pembatasan impor ini akan fokus pada sekitar 10 item produk, khususnya yang biasa dipakai. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan ekonomi domestik berputar.
"Nanti akan kita buat kurang lebih 10 item produk. Contoh kayak misalnya baju-baju yang memang biasa dipakai. Nah, itu akan kita batasi, Bu," ujar Maman. Ia secara spesifik menyebut sektor mode sebagai prioritas. "Yang pasti kita akan batasi itu *fashion-fashion* dari Cina yang masuk ke Indonesia." Pembatasan ini diharapkan memberikan peluang pasar domestik agar produk-produk lokal dapat tumbuh di sektor tersebut.
Di samping kebijakan impor, Maman juga menyoroti capaian optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Per 5 Desember 2025, nilai penyaluran KUR telah mencapai Rp 253,13 triliun kepada 4.293.393 debitur, dengan 51,35% di antaranya merupakan debitur perempuan.
Pencapaian paling signifikan adalah keberhasilan alokasi KUR ke sektor produksi. Kementerian UMKM ditargetkan untuk mengalokasikan 60% dari total KUR ke sektor produksi, sebuah target yang belum pernah tercapai sepanjang sejarah program KUR.
"Alhamdulillah, per Desember kemarin kita sudah mencapai 60,8%," kata Maman. "Ini bagi kami adalah sebuah pencapaian dan tentunya akan kami pertahankan."
Selain itu, Maman juga menyinggung keterlibatan kementeriannya dalam program Membangun Ekosistem Baru (MBG) yang bertujuan membuka ruang usaha di sektor pangan. Dalam penutupannya, Maman berharap Bisnis Indonesia dapat menjadi mitra sekaligus kontrol bagi Kementerian UMKM.
***
FAQ:
1. Mengapa Kementerian UMKM membatasi barang impor dari Cina?
Pembatasan dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan daya saing UMKM lokal, terutama di sektor *fashion* yang dianggap menerima derasnya barang impor, sehingga memberikan peluang bagi produk domestik untuk tumbuh.
2. Apa capaian signifikan dalam penyaluran KUR tahun 2025?
Kementerian UMKM berhasil mencapai target alokasi penyaluran KUR ke sektor produksi sebesar 60,8%, melampaui target 60% dan menjadi capaian tertinggi sejak program KUR didirikan.
3. Berapa total penyaluran KUR per 5 Desember 2025?
Nilai penyaluran KUR tercatat sebesar Rp 253,13 triliun kepada 4.293.393 debitur.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

