Menkeu Resmikan 3 Inovasi Digital Bea Cukai di Priok: Perangi Penyelundupan Modern

Stapo Indonesia - Penulis

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

 

Depok, Stapo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, resmi meluncurkan tiga inovasi teknologi canggih yang dirancang khusus untuk memperkuat pengawasan kepabeanan dan cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat (berdasarkan laporan pers). Peluncuran ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah memerangi praktik penyelundupan dan meningkatkan efisiensi operasional di pelabuhan tersibuk di Indonesia.

Purbaya Sadewa menegaskan bahwa transformasi digital di Bea Cukai adalah sebuah kebutuhan mutlak, bukan sekadar pilihan. Tujuan utamanya adalah menjaga kepercayaan publik, melindungi daya saing ekonomi, dan melakukan perlawanan terhadap penyelundupan dengan cara yang lebih modern dan terstruktur. Ia menekankan bahwa melalui modernisasi ini, birokrasi dapat dipangkas, kepatuhan meningkat, dan peluang untuk kecurangan dapat ditutup rapat.

Tiga teknologi utama yang diperkenalkan meliputi pemindai kontainer X-ray yang kini dilengkapi dengan Radiation Portal Monitors (RPM), aplikasi Self Service Report Mobile (SSR-Mobile), dan sistem analisis Trade AI. Pemindai X-ray berfitur RPM mampu mendeteksi bahan nuklir atau zat radioaktif dalam kargo tanpa perlu membongkar fisik kontainer, menjamin inspeksi yang cepat, aman, dan akurat, serta memperkuat upaya pencegahan pelanggaran impor-ekspor.

Sementara itu, SSR-Mobile, yang terintegrasi dalam aplikasi CEISA 4.0 Mobile, memanfaatkan geotagging, logging real-time, dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau pergerakan barang secara langsung. Teknologi ini memungkinkan perusahaan melakukan pelaporan mandiri (gate-in, stuffing, dll.), di mana sistem AI secara otomatis menganalisis risiko terkait kegiatan tersebut. 

Inovasi ketiga, Trade AI, dirancang khusus untuk meningkatkan akurasi analisis impor. Teknologi ini berfungsi untuk mendeteksi kecurangan sedini mungkin seperti under-invoicing, over-invoicing, dan potensi pencucian uang berbasis perdagangan (trade-based money laundering) yang dapat merugikan penerimaan negara secara signifikan. Sadewa memuji kecepatan adaptasi Bea Cukai dalam mengadopsi sistem baru ini dan memastikan teknologi akan terus dikembangkan untuk fitur analisis nilai pabean dan klasifikasi barang.


FAQ:

1. Apa saja tiga inovasi teknologi Bea Cukai yang baru diresmikan?

Tiga inovasi tersebut adalah X-ray RPM Scanner, aplikasi SSR-Mobile, dan sistem Trade AI.

2. Apa fungsi utama Radiation Portal Monitor (RPM) pada X-ray scanner?

RPM berfungsi mendeteksi material nuklir dan zat radioaktif dalam kontainer tanpa memerlukan pembongkaran fisik, meningkatkan keamanan dan efisiensi.

3. Mengapa Menkeu Sadewa menekankan pentingnya digitalisasi Bea Cukai?

Digitalisasi ditekankan untuk menjaga kepercayaan publik, melindungi perekonomian, dan memerangi penyelundupan serta kecurangan impor secara modern.


Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Bottom Ad [Post Page]

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Kabar

Bisnis

Memuat berita Bisnis...

Insight

Invest

Stafriends

Memuat karya Stafriends...

Otomotif

Tech