Manufacturing Indonesia 2025 Resmi Ditutup, Inovasi Industri Meningkat
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Depok, Stapo.id – Pameran dagang manufaktur terbesar di Asia Tenggara, Manufacturing Indonesia Series 2025 yang telah diselenggarakan sejak 3 Desember 2025, resmi berakhir pada Sabtu, 6 Desember 2025, setelah berlangsung selama empat hari di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Acara tahunan ini kembali memperkuat reputasinya sebagai platform strategis yang menjembatani kemajuan teknologi, peluang bisnis global, serta penguatan daya saing industri manufaktur nasional.
Diselenggarakan bersamaan dengan Machine Tool Indonesia, Tools & Hardware Indonesia, dan Industrial Automation & Logistics Indonesia, ajang ini diikuti ratusan perusahaan dari sedikitnya 29 negara. Skala partisipasi tersebut tercermin jelas dalam daftar peserta pameran (Exhibitor List) yang padat dan beragam, menampilkan perwakilan industri dari sektor mesin perkakas, teknologi pemotongan, alat ukur presisi, peralatan logistik, hingga sistem otomasi mutakhir.
Suasana hall pameran memperlihatkan antusiasme pengunjung yang tinggi, terlihat dari keramaian stan-stan seperti iMOW EP Equipment dan Titan Sarana yang menampilkan teknologi pengangkatan material modern. Produk forklift dan material handling equipment mereka menjadi salah satu perhatian utama berkat fitur keamanan dan efisiensi energi yang semakin relevan bagi pelaku industri. Tak hanya itu, sejumlah merek manufaktur besar yang tercantum dalam exhibitor list seperti Prima Tiga, Delta Prima Machine, Sungai Jaya Makmur Indonesia, dan berbagai produsen mesin perkakas internasional turut memamerkan produk unggulan yang siap mendukung transformasi digital di sektor manufaktur.
Keberadaan deretan panjang perusahaan pada exhibitor list – yang terlihat terpampang rapi di area pameran – menjadi bukti tingginya keterlibatan pelaku industri. Ragam peserta tersebut mencerminkan luasnya cakupan sektor yang terwakili, mulai dari pemasok komponen, produsen alat berat, teknologi otomasi, hingga penyedia solusi digital industri 4.0. Hal ini selaras dengan fokus utama penyelenggaraan tahun ini, yaitu memperkuat ketahanan industri melalui percepatan adopsi teknologi canggih.
Pameran tahun ini juga menghadirkan berbagai zona tematik unggulan seperti Robopark, Manufacturing Digital Hub, dan Automotive Quality Management Hub yang menampilkan integrasi kecerdasan buatan, robotika, serta teknologi pemantauan kualitas. Selain itu, Forklift Hero Competition dan seminar teknis Kaizen Clinic memberikan pengalaman edukatif yang aplikatif bagi praktisi industri, mahasiswa teknik, dan pelaku UMKM manufaktur.
Partisipasi aktif organisasi internasional seperti JETRO dengan menghadirkan Japan Pavilion berisi 17 perusahaan turut menegaskan besarnya dukungan global terhadap peningkatan kualitas manufaktur Indonesia. Inisiatif kolaboratif ini mendukung agenda pemerintah dalam mendorong kontribusi sektor manufaktur hingga 28 persen terhadap PDB pada 2045.
Dengan berakhirnya Manufacturing Indonesia Series 2025, kolaborasi yang terjalin selama empat hari tersebut diharapkan menjadi fondasi kuat bagi terciptanya industri manufaktur Indonesia yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Pameran ini kembali membuktikan posisinya sebagai pusat inovasi dan jejaring bisnis yang krusial bagi masa depan industri nasional.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

