China Dominasi Hampir Seluruh Teknologi Kritis Global, AS Ketinggalan
Kondisi ini berbalik 180 derajat dibandingkan dua dekade lalu, di mana AS masih mendominasi mayoritas teknologi kritis. Lonjakan pesat yang dialami China ini dinilai ASPI terjadi dalam waktu yang relatif singkat, seiring dengan ekspansi besar-besaran dan investasi strategis yang dilakukan Beijing dalam riset dan pengembangan (R&D). Kini, China memimpin hampir 90% teknologi kritis yang signifikan memengaruhi atau berisiko terhadap kepentingan nasional suatu negara.
ASPI menggunakan metodologi dengan melihat kualitas riset berpengaruh tinggi, yakni 10% makalah ilmiah yang paling banyak dikutip di tiap kategori teknologi. Hasilnya, keunggulan China semakin terkonsentrasi, memunculkan risiko monopoli di bidang-bidang baru seperti komputasi awan, visi komputer, dan teknologi integrasi jaringan listrik. Sementara itu, Amerika Serikat hanya berhasil memimpin di delapan bidang teknologi, termasuk komputasi kuantum dan geoengineering.
Ketertinggalan yang masif ini telah memicu kekhawatiran di kalangan elite keamanan nasional AS. Mantan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, bersama sejumlah mantan pejabat, awal tahun ini mendesak Kongres untuk meningkatkan pendanaan riset ilmiah federal. Mereka memperingatkan bahwa jika AS tidak segera bertindak, China akan semakin unggul di bidang-bidang kritis yang berpotensi menentukan hasil konflik global di masa depan. Ini adalah perlombaan teknologi yang tidak boleh dimenangkan oleh pihak lain.
FAQ:
1. Teknologi apa saja yang paling didominasi China?
China unggul dalam sektor energi nuklir, biologi sintetis, teknologi satelit kecil, hingga kecerdasan buatan generatif dan komputasi awan.
2. Apa yang menyebabkan lonjakan dominasi teknologi China?
Menurut ASPI, lonjakan ini terjadi karena ekspansi besar-besaran dan investasi strategis dalam riset dan pengembangan (R&D) oleh pemerintah China.
3. Bidang teknologi apa yang masih dipimpin oleh Amerika Serikat?
Amerika Serikat saat ini hanya memimpin di delapan teknologi, di antaranya adalah komputasi kuantum dan geoengineering.
.jpg)