BRI Ventures: Tech Winter Belum Berakhir, Terapkan Strategi Investasi Selektif
Depok, Stapo.id - PT BRI Ventura Investama (BRI Ventures) menyatakan bahwa fenomena 'tech winter' atau musim dingin sektor teknologi tampaknya masih membayangi industri modal ventura nasional. Chief Financial Officer BRI Ventures, Indra Bayu Gunawan, mengungkapkan bahwa perusahaannya merespons kondisi ini dengan menerapkan pendekatan investasi yang jauh lebih disiplin.
Fokus utama pendanaan saat ini diarahkan kepada startup yang memiliki fundamental bisnis yang baik dan menunjukkan 'path to profitability' atau jalur yang jelas menuju keuntungan. Strategi ini, menurut Indra, menjadi kunci di tengah ketidakpastian global yang dampaknya cukup terasa, terutama di sektor fintech. BRI Ventures tetap selektif dan adaptif terhadap dinamika industri, dengan membuka peluang pada sektor yang menawarkan potensi pertumbuhan berkelanjutan serta mampu menciptakan nilai sinergi dengan ekosistem BRI Group.
Bayu menambahkan bahwa perusahaan modal ventura kini harus mampu menjaga keseimbangan antara peluang pertumbuhan dan pengelolaan risiko. Ke depan, industri modal ventura dipandang akan bergerak menjadi lebih prudent atau berhati-hati, mencermati ketidakpastian regulasi dan perubahan ekspektasi pasar yang jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu. Peran modal ventura kini bukan hanya sebagai penyedia modal, tetapi juga sebagai mitra strategis untuk memperkuat fundamental startup.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengomentari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2025 yang mencatat bahwa sebagian besar portofolio modal ventura difokuskan pada sektor perdagangan (46,48%). Huda menjelaskan dominasi perdagangan ini seringkali berkaitan dengan Venture Debt Corporation (VDC) yang fokus pada pembiayaan UMKM. Meskipun diprediksi penyaluran dana akan mulai pulih dan VCC (Venture Capital Corporation) bisa tumbuh dua digit tahun depan, tantangan tetap ada.
Bagi VDC, tantangan terbesar adalah daya beli masyarakat yang masih lemah, sementara VCC harus mengatasi masalah kepercayaan investor terhadap iklim ekonomi digital di Indonesia. Kasus miss management dan fraud yang sempat terjadi sangat memengaruhi persepsi investor, menjadikan kehati-hatian dalam investasi dan tata kelola perusahaan sebagai prioritas utama bagi para pelaku modal ventura saat ini.
FAQ:
1. Apa itu fenomena tech winter?
Tech winter adalah periode di mana investasi, valuasi, dan pendanaan di sektor teknologi mengalami penurunan signifikan, mendorong startup untuk fokus pada profitabilitas daripada pertumbuhan masif.
2. Sektor apa yang mendominasi investasi modal ventura di Indonesia menurut OJK?
Menurut data OJK per Oktober 2025, sektor perdagangan mendominasi portofolio investasi modal ventura, mencapai 46,48%.
3. Bagaimana strategi investasi BRI Ventures di tengah kondisi saat ini?
BRI Ventures menerapkan pendekatan yang lebih disiplin, fokus pada fundamental bisnis yang baik, jalur menuju profitabilitas yang jelas, dan potensi sinergi dengan ekosistem BRI Group.
.jpg)