Bappenas: Kerja Sama Indonesia-Jerman Fokus Mobilisasi Teknologi dan Keuangan
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Depok, Stapo.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menegaskan bahwa kolaborasi strategis dengan Jerman sangat vital dalam upaya Indonesia mencapai target pembangunan nasional jangka menengah. Kerja sama ini difokuskan pada mobilisasi pengetahuan, transfer teknologi, dan penyediaan dukungan finansial. Pernyataan ini disampaikan oleh Putut Hari Satyaka, pejabat Bappenas, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (berdasarkan rilis ANTARA).
Komitmen penguatan kerja sama berdampak nyata ini dibahas dalam Pertemuan Konsultasi Bilateral Indonesia-Jerman 2025. Forum tersebut bertujuan mendukung transformasi ekonomi Indonesia serta mempersiapkan negosiasi lanjutan yang lebih strategis pada tahun 2026. Satyaka menekankan bahwa pertemuan ini adalah kesempatan penting untuk menyelaraskan portofolio kerja sama yang ada dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia jangka menengah, sekaligus memperkuat fondasi kolaborasi yang lebih strategis ke depan.
Andreas Foerster dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Jerman menyoroti peran sentral Indonesia dalam transformasi global dan kawasan Asia Tenggara, mengingat sumber daya krusial yang dimiliki negara ini untuk pengembangan global. Pertemuan bilateral tersebut melibatkan dialog teknis mendalam yang mencakup enam area prioritas. Area tersebut meliputi digitalisasi, ekonomi sirkular, mobilitas perkotaan, kehutanan, energi, serta isu-isu pendukung seperti Innovative Development Fund (ID Fund) dan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Teknik (TVET).
Leonardo Teguh Sambodo dari Bappenas menambahkan bahwa arah kebijakan nasional yang relevan dengan kolaborasi ini adalah penguatan ketahanan pangan, air, dan energi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru. Indonesia sedang berfokus pada langkah-langkah seperti peningkatan kualitas pangan dan diversifikasi, konservasi sumber daya air, modernisasi agroforestri, dan pemanfaatan produk hutan bernilai tinggi. Selain itu, perluasan kebijakan energi rendah karbon dan terbarukan menjadi sorotan utama untuk mempercepat upaya transisi energi. Melalui kolaborasi ini, Bappenas berharap bauran energi dapat terus diperluas dengan energi terbarukan demi kepentingan industri dan promosi berkelanjutan, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.
FAQ:
1. Apa tujuan utama kerja sama Bappenas dan Jerman?
Tujuannya adalah memobilisasi pengetahuan, teknologi, dan dukungan finansial untuk mempercepat pencapaian target pembangunan nasional Indonesia, termasuk Visi Indonesia Emas 2045.
2. Kapan pertemuan konsultasi bilateral tersebut dilaksanakan?
Pertemuan Konsultasi Bilateral Indonesia-Jerman yang dibahas dalam rilis ini adalah untuk tahun 2025.
3. Apa saja enam area prioritas kolaborasi antara Indonesia dan Jerman?
Enam area prioritasnya mencakup digitalisasi, ekonomi sirkular, mobilitas perkotaan, kehutanan, energi, serta isu ID Fund dan TVET.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
.jpg)