Inovasi 3D Printing Polinema Cetak Tiga Startup Mahasiswa Beromset Jutaan

Stapo Indonesia - Penulis

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

 

Depok, Stapo.id - Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali membuktikan keunggulannya dalam mencetak wirausaha muda berorientasi teknologi. Melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ETU 2025, kampus tersebut berhasil menelurkan tiga startup inovatif yang memanfaatkan teknologi 3D Printing sebagai solusi untuk mengembangkan keterampilan berpikir komputasional (computational thinking) pada anak usia dini. Keberhasilan ini tidak hanya menjembatani amanat Permendikbudristek tetapi juga menghasilkan omset fantastis bagi para pelakunya.
Tantangan utama dalam pendidikan modern adalah mengintegrasikan computational thinking (CT) sejak dini, sebuah tuntutan yang diamanatkan oleh regulasi terbaru Kemendikbudristek. Namun, alat bantu pengajaran seringkali bersifat abstrak atau kurang menarik. Menjawab kebutuhan ini, ketiga startup mahasiswa Polinema yang berbasis di Malang tersebut menciptakan produk nyata berbasis 3D printing, mulai dari alat peraga edukatif hingga purwarupa yang dapat diprogram, menjadikan konsep CT lebih mudah dipahami dan diakses oleh anak-anak. Inilah jawaban atas pertanyaan bagaimana cara menjembatani teori abstrak menjadi praktik yang menarik.
Program PMW ETU 2025 memberikan dukungan penuh, mulai dari pendanaan, mentoring bisnis, hingga akses fasilitas 3D printing canggih. Mahasiswa yang terlibat tidak hanya berasal dari jurusan teknik, melainkan multidisiplin, memastikan produk yang dihasilkan tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai jual dan estetika yang tinggi. Pendekatan ini memungkinkan mereka merancang produk yang spesifik mengatasi kesulitan orang tua dan guru dalam mengajarkan logika pemrograman dasar tanpa harus menggunakan perangkat komputer yang rumit.
Berkat inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar pendidikan, terutama di masa implementasi kurikulum baru, ketiga startup ini melaporkan telah meraup omset jutaan rupiah hanya dalam beberapa bulan pertama operasional. Keberhasilan Polinema dalam memfasilitasi ekosistem kewirausahaan ini menegaskan peran institusi pendidikan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang siap menciptakan lapangan kerja sekaligus berkontribusi nyata pada peningkatan kualitas pendidikan nasional, menunjukkan sinergi apik antara teknologi canggih dan kebutuhan edukasi.

FAQ:
1. Apa fokus utama startup 3D Printing Polinema ini?
Fokusnya adalah mengembangkan alat peraga inovatif untuk melatih keterampilan berpikir komputasional (Computational Thinking) pada anak usia dini.
2. Mengapa 3D Printing digunakan dalam proyek ini?
3D Printing memungkinkan pembuatan alat peraga yang nyata, spesifik, dan menarik sehingga konsep abstrak Computational Thinking lebih mudah dicerna anak-anak, sesuai amanat Permendikbudristek.
3. Berapa omset yang berhasil diraih ketiga startup tersebut?
Mereka berhasil meraup omset hingga jutaan rupiah dalam periode awal operasional melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ETU 2025.

Sumber: https://beritajatim.com/inovasi-3d-printing-polinema-lahirkan-tiga-startup-mahasiswa-beromset-jutaan

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Bottom Ad [Post Page]

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Kabar

Bisnis

Memuat berita Bisnis...

Insight

Invest

Stafriends

Memuat karya Stafriends...

Otomotif

Tech