Indonesia-AS Pererat Kerja Sama Teknologi Digital, AI Jadi Kunci Ketahanan Pangan
Depok, Stapo.id - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Chicago sukses menyelenggarakan rangkaian Indonesia-US Digital Technology Dialogue ketiga pada Senin, 17 November 2025. Forum penting ini menjadi wadah kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam pemanfaatan teknologi digital mutakhir untuk sektor pertanian. Pertemuan di Chicago ini dihadiri langsung oleh Duta Besar RI untuk AS, Indroyono Soesilo, Sahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemlu Prasetyo Hadi, dan Konjen RI Chicago Trisari Dyah Paramita, bersama delegasi dari Kementan, BRIN, serta akademisi terkemuka dari UGM, IPB, dan UB.
Dubes Indroyono menegaskan pentingnya memanfaatkan keunggulan teknologi pertanian Amerika, terutama yang dimiliki oleh Negara Bagian Illinois, guna mendukung kemajuan pertanian dan ketahanan pangan nasional. Pembahasan utama dalam dialog tersebut mencakup penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai tahapan, mulai dari menghasilkan benih unggul, proses pengolahan, pemanenan, hingga strategi pemasaran hasil pertanian.
Hasil dari dialog ini membuahkan sejumlah rencana kerja sama konkret yang segera dirintis. Salah satunya adalah pengembangan teknologi pengeringan kedelai, yang akan melibatkan kolaborasi antara Argonne National Laboratory dan Soybean Innovation Laboratory. Selain itu, dijajaki pula kemitraan dengan Illinois Soybean Association untuk pengolahan kedelai, termasuk pengembangan produk turunan seperti keripik kedelai.
Dubes Indroyono berharap dialog ini menjadi landasan awal penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Illinois, serta membuka peluang inovasi yang lebih luas dalam rantai pasok pangan. Sebagai tindak lanjut, delegasi Indonesia dijadwalkan melanjutkan kunjungan kerja ke Universitas Illinois di Urbana-Champaign dan Illinois Department of Agriculture (ILDA) di Springfield. Kunjungan ini bertujuan membahas potensi kerja sama mendalam, termasuk penelitian benih, teknologi pascapanen, dan pengembangan ekosistem pertanian digital dengan perusahaan besar seperti Archer Daniels Midland (ADM).
Kerja sama ini sangat relevan mengingat Illinois merupakan produsen kedelai terbesar di AS dan pemasok utama komoditas tersebut ke Indonesia. Nilai ekspor kedelai AS ke Indonesia mencapai sekitar USD1,24 miliar pada 2024, di mana kontribusi dari Illinois sendiri mencapai USD438 juta, menunjukkan betapa vitalnya kemitraan ini bagi industri pangan dan agrikultur Indonesia.
FAQ:
1. Apa fokus utama Indonesia-US Digital Technology Dialogue ke-3?
Fokus utamanya adalah pemanfaatan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia.
2. Mengapa Illinois menjadi mitra penting dalam dialog teknologi pertanian ini?
Illinois adalah salah satu produsen kedelai terbesar di AS dan merupakan pemasok utama kedelai ke Indonesia, menjadikannya kunci dalam rantai pasok pangan.
3. Kerja sama konkret apa yang dihasilkan dari dialog ini?
Kerja sama meliputi pengembangan teknologi pengeringan kedelai dengan Argonne National Laboratory serta pengolahan produk turunan kedelai bersama Illinois Soybean Association.
Sumber: https://rri.co.id/internasional/1986857/indonesia-as-bahas-pemanfaatan-teknologi-di-bidang-pertanian

.jpg)