Post Page Advertisement [Top]

space iklan

FEKDI x IFSE 2025 Dorong Sinergi Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Pradahlan Sindu Mardiko - Penulis

 


Depok, Stapo.id – Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 resmi digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 30 Oktober hingga 1 November 2025. Kolaborasi antara Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan komitmen nasional dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital sebagai fondasi utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti arah baru melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025–2030, kelanjutan dari BSPI 2019–2025 yang telah melahirkan inovasi seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ia menegaskan bahwa BSPI 2030 akan memperkuat integrasi digital nasional, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat kedaulatan data dan keamanan transaksi di era digital.

Data terkini menunjukkan pengguna QRIS telah mencapai hampir 60 juta, dengan 93 persen di antaranya berasal dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Inovasi semakin meluas dengan peluncuran QRIS Cross Border antara Indonesia dan Korea Selatan, serta rencana ekspansi ke India dan Arab Saudi. Selain itu, QRIS Tap-In/Tap-Out juga diperkenalkan untuk transportasi publik, menandai babak baru digitalisasi pembayaran di sektor mobilitas perkotaan.

Suasana di Hall B JICC tampak semarak dan futuristik. Dari kejauhan, pencahayaan biru elektrik dan dekorasi digital interaktif menciptakan atmosfer inovatif yang menyambut ribuan pengunjung dari berbagai kalangan. Setiap sudut dipenuhi aktivitas – mulai dari sesi demo teknologi, diskusi ringan antara pelaku industri, hingga area foto interaktif bertema ekonomi digital.

Booth bertema “Tap Into QRIS Digital Experience” menjadi salah satu pusat perhatian. Area ini menampilkan berbagai aplikasi nyata QRIS, mulai dari mesin parkir otomatis, sistem tiket transportasi umum, hingga vending machine digital. Desain visualnya yang modern dengan nuansa neon biru memberi kesan kuat tentang arah masa depan pembayaran di Indonesia: cepat, praktis, dan terintegrasi.


Bank Indonesia dan OJK turut menghadirkan booth edukatif yang ramai dikunjungi. Pengunjung dapat mencoba simulasi pembayaran, belajar mengenai aset digital, serta mendapatkan informasi tentang pelindungan konsumen di dunia keuangan digital. Interaksi antara pengunjung dan petugas booth menciptakan nuansa kolaboratif yang terasa hidup di seluruh area pameran.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi, menegaskan bahwa FEKDI x IFSE 2025 bukan sekadar ajang pameran, tetapi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor. Ia menambahkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$220–360 miliar pada 2030 menempatkan Indonesia sebagai calon kekuatan digital terbesar di kawasan ASEAN.

Dengan semangat sinergi dan inovasi, FEKDI x IFSE 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang inklusif, resilien, dan berdaya saing di panggung ekonomi digital global.

Bottom Ad [Post Page]

Kabar

Bisnis

Insight

Invest

Saintek