Diskusi Eksekutif Bahas Infrastruktur dan Adopsi AI

Pradahlan Sindu Mardiko - Penulis

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Depok, Stapo.id – Para pendiri perusahaan, eksekutif teknologi, dan pemimpin industri berkumpul dalam Executive Roundtable bertema AI Infrastructure & Adoption yang diselenggarakan di Veranda Hotel Pakubuwono, Grand Oakwood. Acara privat yang berlangsung sejak pukul sembilan pagi hingga siang ini diprakarsai oleh Huawei bersama Daya AI, Entrepreneur’s Organization, dan Fortius, menghadirkan suasana diskusi mendalam mengenai arah transformasi kecerdasan buatan di Indonesia.

Sejak sesi pembukaan, peserta diajak menyelami tantangan mendasar yang membuat banyak bisnis belum optimal dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Dalam salah satu pemaparan terlihat jelas bahwa sembilan puluh persen perusahaan gagal mengadopsi AI karena tiga faktor utama, yakni mahalnya biaya implementasi dibandingkan biaya tenaga kerja di Indonesia yang relatif rendah, kualitas data yang belum memadai, serta kebutuhan infrastruktur database yang fleksibel dan mudah ditingkatkan. Visualisasi materi ini menjadi salah satu pembahasan penting, menggambarkan bagaimana hambatan teknis dan struktural masih menjadi kendala bagi pertumbuhan organisasi yang ingin bergeser ke arah digital berbasis kecerdasan buatan.

Diskusi panel yang berlangsung berikutnya mengangkat tema From Intuition to Intelligence: How AI Transforms the Way Businesses Operate and Grow. Para panelis berbagi pengalaman mengenai perubahan pola operasional perusahaan yang sebelumnya mengandalkan intuisi kini mulai bergerak menuju proses pengambilan keputusan yang berbasis data dan model prediktif. Para pembicara menegaskan bahwa AI bukan lagi sekadar tren teknologi, tetapi sudah menjadi strategi bisnis inti untuk mencapai efisiensi, peningkatan pendapatan, serta kemampuan bersaing di tengah pasar yang bergerak cepat.

Sharing Session Bersama Daya AI


Dalam sesi yang dibawakan perwakilan Daya AI, peserta diperlihatkan paparan visual mengenai tiga hambatan utama yang membuat sembilan puluh persen bisnis gagal mengadopsi teknologi kecerdasan buatan. Pembicara dari Daya AI menjelaskan bagaimana biaya implementasi AI yang masih dianggap tinggi, kualitas data yang belum memenuhi standar, serta kebutuhan infrastruktur basis data yang mampu berkembang menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan. Melalui penjelasan yang komprehensif, Daya AI menegaskan bahwa keberhasilan adopsi AI tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga kesiapan organisasi dalam membangun fondasi data yang kuat dan proses bisnis yang terstruktur.

Suasana ruangan menunjukkan keterlibatan aktif para peserta, dengan sesi tanya jawab yang memperlihatkan kebutuhan pelaku industri untuk mendapatkan solusi yang dapat diterapkan langsung. Beberapa eksekutif menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur, mulai dari penyimpanan data kelas enterprise hingga kemampuan mengintegrasikan model AI pada proses sehari-hari perusahaan. Para expert dari penyelenggara juga memberikan studi kasus penerapan AI yang mampu meningkatkan produktivitas dan menghasilkan insight bisnis yang sebelumnya tidak terlihat melalui metode konvensional.

Acara ini ditutup dengan sesi networking dan makan siang, memberikan ruang bagi para pengambil keputusan untuk saling bertukar perspektif dan membuka peluang kolaborasi baru. Executive Roundtable ini menjadi gambaran nyata bahwa adopsi AI di Indonesia sedang memasuki fase yang lebih matang, di mana teknologi tidak lagi dipandang sebagai tambahan, melainkan sebagai fondasi penting untuk membangun operasional bisnis yang cerdas dan berkelanjutan.

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Bottom Ad [Post Page]

Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.

Kabar

Bisnis

Memuat berita Bisnis...

Insight

Invest

Stafriends

Memuat karya Stafriends...

Otomotif

Tech