AWA Food Hadirkan Nasi Bakar Autentik hingga Keripik Pangsit Ubi Ungu Kekinian
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
Depok, Stapo.id - AWA FOOD CULINARY, sebuah usaha kuliner yang didirikan oleh Sri Wulan Febriyati bersama keluarganya, sukses menarik perhatian masyarakat Depok dengan menyajikan perpaduan cita rasa Nusantara autentik yang dikemas secara praktis dan ramah keluarga. Usaha ini bermula dari keinginan kuat untuk membawa hidangan rumahan khas Indonesia ke meja makan modern tanpa mengurangi keaslian bumbu.
Berlokasi strategis di Depok dan beroperasi melalui platform daring, AWA FOOD menawarkan beragam menu mulai dari hidangan utama seperti Nasi Bakar, Nasi Liwet, dan Gudeg, hingga aneka lauk pendamping dan kudapan ringan. Selain makanan berat yang selalu dicari, AWA FOOD belakangan ini viral berkat inovasi uniknya, yaitu Keripik Pangsit Ubi Ungu. Snack kekinian ini menjadi favorit karena berhasil memadukan tekstur renyah dari pangsit dengan rasa tradisional ubi ungu, menawarkan alternatif camilan sehat dengan sentuhan rasa yang unik. Kehadiran Keripik Pangsit Ubi Ungu ini menunjukkan bagaimana AWA FOOD selalu beradaptasi dengan tren pasar sambil tetap mempertahankan akar cita rasa lokal.
Pemilik usaha, Sri Wulan Febriyati, memastikan bahwa setiap produk yang disajikan, termasuk sambal-sambal rumah, peyek, kripik bawang, cheese sticks, dan kripik pangsit ubi ungu, diproduksi dengan bahan baku berkualitas untuk menjamin kepuasan pelanggan. Bagi masyarakat yang ingin mencicipi hidangan otentik Nusantara dan camilan inovatif ini, pemesanan dapat dilakukan dengan mudah melalui kontak WhatsApp di nomor 085711715192 atau melihat katalog produk mereka di akun Instagram @4W4FOOD. AWA FOOD berhasil membuktikan bahwa kelezatan tradisional dapat berjalan beriringan dengan kepraktisan gaya hidup masa kini.
Iklan ini berasal dari platform publisher eksternal dan dimuat berdasarkan preferensi (cookies) pembaca. Mohon kebijaksanaan dalam menyikapi iklan yang muncul.
