Dari Menteri hingga Founder Unicorn, Tech in Asia Conference 2025 Soroti Peran AI dan Jaringan Bisnis di Jakarta
Depok, Stapo.id – Tech in Asia Conference 2025 kembali menjadi sorotan sebagai salah satu ajang teknologi terbesar di Asia. Diselenggarakan pada 22 dan 23 Oktober 2025 di The Ritz-Carlton, Pacific Place Jakarta, acara ini mempertemukan ratusan investor, pendiri startup, dan pelaku industri digital dari berbagai negara. Tahun ini, konferensi menyoroti pentingnya peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam membentuk masa depan ekonomi digital di tengah tantangan pasar global yang dinamis.
Konferensi bergengsi ini dibuka dengan kehadiran Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital dan penguatan ekosistem startup di Indonesia. Kehadiran tokoh-tokoh besar seperti Achmad Zaky (Founder Bukalapak), Willson Cuaca (Co-Founder dan Managing Partner East Ventures), serta Philipp Kandal (Chief Product Officer Grab) menambah bobot forum ini sebagai tempat bertemunya ide, strategi, dan peluang investasi masa depan.
Selama dua hari pelaksanaan, lebih dari 100 pembicara berbagi wawasan strategis seputar inovasi teknologi, strategi investasi, serta kolaborasi lintas sektor. Salah satu sesi utama bertajuk “Unfiltered” menjadi pusat perhatian dengan pembahasan mendalam tentang bagaimana startup dapat beradaptasi dan tumbuh di tengah gejolak ekonomi global. Para pembicara juga menyoroti pentingnya adopsi AI, baik untuk efisiensi operasional maupun inovasi produk yang berkelanjutan.
Area Connection Hub menjadi salah satu titik paling ramai dalam konferensi. Di sinilah para peserta, pendiri startup, dan investor berinteraksi secara langsung untuk menjajaki peluang kolaborasi dan pendanaan. Didukung oleh HUB.ID Komdigi dan Garuda Spark, ruang ini berfungsi sebagai jembatan penting dalam memperkuat jaringan bisnis. Foto yang diambil di lokasi menggambarkan suasana dinamis di mana peserta terlibat dalam diskusi intensif bersama investor, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap kolaborasi dan pertumbuhan ekosistem digital Indonesia.
Selain itu, dukungan bagi startup juga datang dari berbagai mitra seperti Infobip Startup Tribe, yang memberikan solusi komunikasi digital untuk membantu startup meningkatkan jangkauan dan efisiensi bisnisnya. Tingginya minat peserta terlihat dari padatnya area registrasi dan aktivitas di setiap sesi, menegaskan posisi Tech in Asia sebagai platform utama penggerak inovasi teknologi di kawasan.
Sebagai penutup, acara After Party yang diadakan pada malam 23 Oktober menjadi momen relaksasi sekaligus peluang terakhir untuk memperkuat jejaring bisnis dalam suasana yang lebih santai antara Founder Startup dengan Investor yang hadir. Momentum ini menegaskan bahwa konferensi tidak hanya berfokus pada wawasan dan strategi, tetapi juga pada membangun hubungan jangka panjang antar pelaku industri.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan tahun ini, Tech in Asia Conference 2025 memperlihatkan bagaimana Indonesia semakin siap menjadi pusat pertumbuhan teknologi dan inovasi di Asia.




