Post Page Advertisement [Top]

space iklan

BEI: Ekosistem Startup Indonesia Hadapi Tantangan, Tapi Prospek Tetap Cerah

Pradahlan Sindu Mardiko - Penulis


Depok, stapo.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa meskipun pendanaan startup Indonesia mengalami penurunan tajam dalam dua tahun terakhir, prospek jangka panjang tetap menjanjikan. Pernyataan ini disampaikan oleh Listyorini Dian Pratiwi, Wakil Direktur Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, dalam forum bersama Amvesindo.

Menurut data, total pendanaan startup Indonesia pada 2024 hanya mencapai USD 1,95 miliar, turun lebih dari 30% dibanding tahun sebelumnya. Tren tersebut berlanjut pada semester I 2025 dengan hanya USD 161 juta. Penurunan ini dipengaruhi tekanan domestik maupun global, mulai dari kenaikan tarif perdagangan, ketidakpastian geopolitik, hingga volatilitas sektor keuangan. 

Meski begitu, BEI optimistis terhadap ekosistem startup nasional. Indonesia kini berada di peringkat #30 global startup ecosystem, #2 di Asia Tenggara setelah Singapura, serta mencatat pertumbuhan ekosistem startup tertinggi di dunia (+27% YoY). Pasar modal juga menunjukkan tren positif dengan dominasi investor domestik yang kian kuat, baik dari sisi kepemilikan maupun nilai transaksi.

Selain itu, jumlah perusahaan tercatat di BEI terus meningkat hingga mencapai 954 emiten per Juli 2025, tumbuh 1,16% year-to-date, menjadikan BEI sebagai salah satu bursa dengan pertumbuhan emiten terbanyak di kawasan. 

BEI menekankan bahwa untuk bisa menarik minat investor, startup tidak cukup hanya mengandalkan pertumbuhan agresif, tetapi juga harus memperkuat good corporate governance, profitabilitas, skalabilitas bisnis, kepatuhan regulasi, serta inovasi dan adaptabilitas.

Bottom Ad [Post Page]

Kabar

Bisnis

Insight

Invest