Startup Sirsak Raup US$600K, Perkuat Pekerja Sampah & Daur Ulang di Indonesia
Startup pengelolaan sampah kemasan asal Indonesia, Sirsak, resmi mengamankan pendanaan pra-awal (pre-seed) sebesar US$600.000 atau sekitar Rp9,7 miliar. Pendanaan ini dipimpin Openspace Ventures dan The Radical Fund untuk mendukung perluasan teknologi Packaging Recovery Programme (PRP) mereka.
Didirikan tahun 2023, Sirsak hadir menjawab tantangan kepatuhan Extended Producer Responsibility (EPR) di ekosistem sampah Indonesia yang masih terfragmentasi. Dari 60 juta ton sampah per tahun, 30-40% di antaranya adalah sampah kemasan. Melalui teknologi PRP, Sirsak mengatur proses pengumpulan, penelusuran, daur ulang, hingga verifikasi sampah kemasan secara transparan.
CEO sekaligus Co-Founder Sirsak, Angeline Callista, menegaskan bahwa PRP bukan hanya soal teknologi, tapi juga dukungan nyata bagi pekerja sampah. Mereka akan mendapatkan insentif finansial, jaminan sosial, hingga peningkatan pendapatan dari sampah bernilai rendah yang sebelumnya terbuang percuma.
Dalam beberapa bulan ke depan, Sirsak menargetkan pemulihan 4.000 ton sampah, memperluas jangkauan hingga 1.000 titik pengumpulan, dan menjangkau 50.000 pekerja sampah untuk mendapatkan perlindungan sosial. Langkah ini diharapkan mampu mendorong Indonesia bertransformasi menuju praktik ekonomi sirkular.
Alina Truhina, Managing Partner The Radical Fund, menyebut pendekatan lokal Sirsak berhasil menjawab tantangan kepatuhan regulasi sekaligus inklusi sosial di sektor persampahan. Pendanaan ini juga akan memperkuat riset pengelolaan sampah kemasan bernilai rendah dan perluasan mitra daur ulang di seluruh nusantara.
Kehadiran Sirsak diharapkan jadi solusi inovatif yang melengkapi rantai nilai pengelolaan sampah tanpa mematikan ekosistem yang sudah ada, sekaligus membantu merek-merek besar memenuhi mandat EPR dengan data yang transparan dan dapat diaudit.
Sumber : https://www.instagram.com/fundhub.id/